Demo,demo dimana-mana.Minta turunkan ini,minta keadilan itu,minta
bebaskan mereka.Lalu bongkar pagar,jebol pintu DPR,dan bakar pekerjanya
hidup-hidup.Mungkin itu yang membuat mereka puas.Namun apa yang membuat
mereka rela merusak kata musyawarah dinegeri ini?
“Untuk mereka yang tertindas!”Jawab salah satu pendemo yang berteriak-teriak didepan pendemo lainnya.
Jawaban itu seolah kurang meyakinkan .”Mereka yang tertindas?”Bahkan
para yang tertindas itu tidak peduli dengan apa yang mereka
teriakkan.Mereka tetap saja tertindas walau 10 orang pejabat DPR dibakar
hidup-hidup.Lalu apa gunanya menriakkan kata merdeka?
Yah,seperti inilah pekerjaanku,menanyai,membuat berita dari fenomena kemelut negaraku,Indonesia,
Yang paling malas untuk mengambil sebuah berita adalah saat berada
ditengah-tengah pendemo.Atau saat meliput kehidupan beberapa rakyat
pinggiran kota.Mereka seperti sampah yang hanya busuk dipembuangan
limbah.Kotor,kasar,bau dan berserakan.Mungkin merekalah yang
disebut”mereka yang tertindas”.Tertindas pada masa sisa merdeka.
Giliran seorang penyapu,ah mereka lebih pantas disebut pemulung.Wanita
19 tahun tinggal bersama puluhan ton sampah pinggir kota.Setiap pagi ia
sudah siap masuk ke kereta-kereta untuk memungut sampah-sampah yang
dibuang para penumpang dengan biadap.Bukan hanya pagi saja yang memaksa
tangannya untuk mrngais-ais sampah,tapi juga siang,sore,dan malamnya
sebagai pengantar tidur.Dan gajinya hanya dari belas kasih para
manusia-manusia yang masih punya hati.
“dimana keluargamu yang lain sri?”tanyaku disela-sela istirahat siang dari pemulungannya.
“ah…mereka juga lagi mulung,ibu,kakak dan anakku,kami mulung ditempat yang berbeda”
“anak?kau punya anak?lalu suamimu,apa dia juga mulung?”tanyaku
lagi,kali ini aku memandang wajahnya yang ternyata masih lebih muda
dariku.
“suami yang mana?aku punya anak tapi tidak punya suami.”jawabnya lagi sambil tersenyum.
“bagaimana bisa?apa kau main dengan dengan laki-laki lalu ternyata kau
hamil?”aku bertanya tanpa peduli apakah pertanyaanku menyakitinya atau
tidak.
“hahaha…kau pikir aku jalang?aku ini diperkosa 2
lelaki bejat saat pulang dari mulung,karna disana sepi dan sudah
malam,maka habislah dayaku melawan mereka berdua.”jelasnya santai.
“apa kau tak melapor pada polisi?”tanyaku dengan raut prihatin.
“ Polisi yang mana?sudah banyak gadis sepertiku didunia ini,yang
terbuang begitu saja karna ulah manusia bejat tak bertanggung jawab
lainnya.Tapi,hebat jugakan mereka,masih bisa hidup walau
terhina.”katanya bangga,namun tetap tersirat kesedihan yang mendalam
dirautnya.
Setelah aku bertanya beberapa kali,aku mengakiri
percakapan kami dan pulang untuk menerjemahkan beritaku kebahasa
media.sampai tidak sadar bahwa aku tertidur didepan laptop kerjaku.
Saat bangun aku sudah berada ditempat lain.Makam tua dengan nisan tak
bernama.Diatas area makam itu berdiri kokoh bangunan mewah dan jalan
aspal yang bergantung.Langit Nampak senja,namun berwarna merah darah dan
aroma amis darah menusuk penciumanku.Dan beberapa makam tiba-tiba
bongkah,nisan-nisan itu pecah!Lalu beberapa tangan berlumur darah keluar
dari tanah,disusul kepala dan jeritan manusia kesakitan.
“tolong…..toooolong…..”itulah jeritan mereka yang sangat mengganggu telingaku.
Tiba-tiba bangunan beserta aspal roboh menimpa para manusia dari tanah
dan makam-makam disana.Ajaib!bangunan dan aspal sama sekali tidak rusak
,malah berdiri kokoh diatas makam itu,dan suara jasad-jasad hidup itupun
menghilang.akupun menutup mata untuk mengakiri pemandangan naas itu.
Mataku terbuka kembali,sadar bahwa semua itu hanya mimpi.Akupun berniat
menemui sri dipagi yang cerah itu.Ku temui gubuk rumahnya dipinggir rel
kereta.Namun semua rumah telah rata dan tak kutemui sri disana.Ternyata
semalam tempat ini digusur satpol PP,dan semua penghuni dibawa
kepenampungan.
Percuma,sri tak kutemui dipenampungan,hanya ibunya yang berkata.
“sri pergi,dia bilang masih ada kehidupan diluar sana”
Ya,aku mengerti.aku harap Tuhan melindunginya bukan pemerintah yang
bertindak seenaknya.Doaku terjawab oleh berita dari pinggir jalan.Jasad
sri diketemukan setelah ditabrak lari mobil avansa hitam tak
dikenal.Jasadnya hancur dan penuh darah,sama seperti manusia-manusia di
makam tertindas dalam mimpiku semalam.Tuhan begitu
menyayanginya.Jasadnya dikubur ditanah dengan nisan tak bernama.
Oleh : Udikidu Penyihir Nyasar
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus